Fiqh

Pengertian
Fiqh ialah hukum – hukum yang duhasilkan oleh ijtihad dengan mempergunakan manhaj – manhaj yang telah diterangkan, atau hukum – hukum yang dihasilkan oleh ijtihad dengan berpedoman kepada manhaj – manhaj itu.


Ilmu fiqh menerangkan hukum amali yang di istinbathkan dari dalil – dalilnya yang tafshili. Ilmu ushul menerangkan jalan istinbath. Menggariskan jalan yang harus ditempuh, menerangkan martabat – martabat – martabat dalil dan keadaan keadaan yang menimpai dalil .

Sumber – Sumber Fiqh Islam
Hukum - hukum fiqh ada yang diambil dari sumber – sumber yang azasi,, qath’I subutnya baik dari al – Qur’an atau pun sunnah mutawatirah, seperti kafar diuan shalat, puasa Ramadhan, menyempurnakan janji dan wajib ridla – meridlai dalam membuat perikatan,ada yang diambil dari bukan nash, tetapi para mujtahid telah sepakat menetapkannya, seperti memberi pusaka seperenam kepada nenek dan tidak memberikan pusaka kepada cucu lelaki jika ada anak lelaki.

Sumber – sumber fiqh yang diwahyukan
1. Al – Qur’an
Lafadh Al – Qur’an didalam uruf umum ialah kumpulan yang tertentu dari kalam allah yang dibaca para hamba. Al – Qur’an didalam pengertian ini lebih terkenal dari lafadh Al Kitab dan lebih nyata. Karena Al – kitab dipakai juga kitab – kitab yang lainnya. Bik yang diturunkan kepada nabi – nabi, maupun kitab – kitab yang lain.
Al – Qur’an adalah sinar ilahi yang abadi, berkembang sinar cahayanya selama masih berkembang layar alam ini.
Dalam surat Al – Furqan ayat 32, tuhan menamakannya Al – Qur’an Di permulaan surat Al – Furqan tuhan menamakannya Al – furqan,
diturunkannya kepada nabi muhamad untuk disampaikan kepada ahli – ahli sastra Arab untuk membuat tandingan Al – Qur’an tetap tak ada seorang pun yang dapat membuatnya.

As – Sunnah
As – sunnah ialah : segala yang dinukil dari rasul s.a.w.
Dan As – Sunnah itu, adakala qauliyah yaitu hadits – hadits yang nabi s.a.w. lafadhkan atau sabdakan, adakala Fi’liyah yaitu sesuatu yang nabi s.a.w kerjakan untuk disyariatkannya ada kala taqririyah yaitu suatu perbuautan yang dikerjakan sahabat dihadapan nabi s.a.w mengetahui orang mengerjakan dan nabi s.a.w berdiam diri.
Kedudukan As – Sunnah dari Al – qur’an dan tentang daya hujjahnya, wajib kita ikuti.
Sebagai bukti yang nyata bahwa sunnah mempunyai daya hujjah dan menduduki tempat kedua sesuadah Al – Qur’an, ilah Sabda nabi s.a.w didalam haji wada:



Aku tinggalkan padamu dua urusan , sekali – kali kamu tidak akan sesat sesudah keduanya: kitab allah dan sunnah nabinya.

Selamat Datang Di ZONA TEKNIK.. ! Semoga Web ini Dapat Bermanfaat.. ZONA TEKNIK ..Bersama Memberikan Kemudahan.. Terima Kasih Atas Kunjungannya... Salam Sukses...