Terdapat 2 katagori kehilangan yaitu:
1. Kehilangan seseorang yang dicintai kehilangan seseorang yang dicintai dan sagat bermakna atau orang yang berarti adalah salah satu yang paling membuat stress dan mengganggu dari tipe-tipe kehilangan, yang mana harus ditanggung oleh seseorang.
Begitu kehilangan terjadi kerena perceraian, kematian dan penyebab lain dari penolakan secara emosional atau terpisah karena jarak. Sebagian kehilangan dapat juga terjadi ketika seseorang dicintai dalam kondisi sakit kronis dalam keadaan kritis, khususnya ketika sakit tersebut berdampak pada beberapa ‘atribut’ spesial dari seseorang. Kematian juga membawa dampak kehilangan bagi orang yang di cintai. Karena keintiman, intensitas dan ketergantungan dari imatan / jalinan yang ada, kematian pasangan ( suami / istri) atau anak biasanya membawa dampak emosional yang luar biasa / tidak bisa ditutupi.
2.Kehilangan yang ada pada diri sendiri. Bentuk lain dari kehilangan adalah diri atau anggota tentang mental seseorang. Anggapan ini meliputi perasaan terhadap keatraktifan, diri sendiri, kemampuan fisik dan mental peran dalam kehidupan, dan dampaknya, kehilangan dari beberapa aspek diri mungkin sementara atau menetap, sebagian atau komplit. Beberapa aspek lain yang dapat hilang dari seseorang minsalnya kehilangan pendengaran, daya tilik, ingatan, kekuatan intelektual, usia muda, fungsi tubuh, kehilangan fungsi control alat-alat tubuh.
3.Kehilangan obyek eksternal.
Banyak lain yang sangat erat kaitannya dengan kehilangan adalah kehilangan obyek, atau kehilangan milik sendiri atau bersama-sama, perhiasan, uang, perabot rumah, pekerjaan, tanah air tipe-tipe ini berdampak pada kedudukan yang sama dan kebutuhan untuk mengatasi meningkatnya status.
4. Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal kehilangan diartikan dengan terpisahnya dari lingkungan yang sangat dikenal teramasuk dari kehidupan latar keluarga dalam waktu satu priode atau bergantian secara permanen misalnya pindah ke kota lain, maka akan memilik tetangga yang baru, pekerjaan baru dan proses penyesuaian baru.
5. Kehilangan kehidupan / meninggal.
Seseorang dapat mengalami mati baik secara perasaan pikiran dan respon pada kegiatan orang disekitarnya, sampai pada kematian yang sesungguhnya. Khususnya tidak selalu tenang kematian itu sendiri tetapi bias juga rasa nyeri dan kehilanga control, meskipun kebanyakan orang ketakutan dan kwatir tentang kematian, tetapi tidak selalu demikian bagi sebagian orang. (Suseno, 2005, hal 7)