Kemampuan Mengajar

Ada beberapa tokoh yang mengemukakan defenisi kemampuan mengajar diantaranya:
Nasution (1970) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.

Arifin mendefenisikan bahwa suatu kegiatan rangkaian penyampaian bahwa pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Tyson dan Carol (1989) mengemukakan bahwa mengajar adalah sebuah cara atau proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama sama aktif melakukan kegiatan yang di lakukan seseorang (pendidik) dengan tujuan membantu melakukan kegiatan belajar.
Dari defenisi yang kemukakan para tokoh diatas dapat di simpulkan bahwa mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan mengajar tercapai.
Secara makro dapat di pahami bahwa proses pengajaran adalah upaya untuk mencapai tujuan pendidikan kelangsungan pendidikan. sebagai suatu proses pengajaran sangat didukung oleh sejumlah faktor yang satu sama lain saling berkaitan dan mendukung serta melengkapi. Faktor-faktor tersevut terdiri dari:
1. Anak didik
2. Pendidik (guru)
3. Tujuan Pendidik
4. Alat Pendidik
5. Lingkungan
Dalam hubungan ini pengajaran adalah suatu aktivitas atau proses belajar-mengajar yang di dalamnya ada dua objek yaitu: guru dan murid, disini terjadi interaksi yang dinamis antara guru dengan peserta didik dalam konteks pengajaran dan dapat pula di tegaskan bahwa : “tugas dan tanggung jawab seorang guru adalah mengelola pengajaran secara lebih efektif dan dinamis, efisisen dan positif, dan di tandai keterlibatan aktif di antara dua subjek pengajaran. Guru sebagai pemberi inisiatif awal dan pengaruh serta pembimbing sdangkan peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran”.
Setiap guru mempunyai kemampuan yang berbeda, kemampuan itu di pengaruhi dari individu atau pembawaan dari lahir dan faktor lingkungan. Oleh karena itu kemampuan guru di perlukan dalam tugas sebagai pengajar untuk menghantarkan peserta didik melaksanakan proses belajar mengajar secara aktif. mengajar adalah upaya yang di lakukan oleh guru bagi peserta didik dalam menyampaikan materi pengajaran di dalam kelas oleh karena itu mengajar merupakan suatu proses kompleks tidak hanya menyampaikan informasi dari guru kepada peserta didik saja banyak tindakan yang harus di lakukan.
Dengan demikian proses pengajaran mengandung prinsip aktivitas di mana sesorang guru melakukan berbagai kegiatan mengajar sehingga peserta didik melakukan kegitan belajar guna mencapai tujuan pengajaran dalam pengembangan serta perubahan tingkah laku. Sasaran perubahan tingkah laku ini mencakup aspek kognitif afektif dan psikomotorik yang secara terpadu, menyeluruh dan berketerampilan.
Pada hakekatnya, proses belajar mengajar atau pengajaran itu adalah interaksi guru, siswa dan lingkungan belajar yang di rencanakan sedemikian mungkin untuk mencapai tujuan pengajaran. Yakni kemampuan yang di harapkan di miliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Dalam hal ini tujuan pengajaran itu pada dasarnya terwujud dalam perubahan tingkah laku baru bagi siswa sebagai akibat dari proses belajar mengajar mencakup pengetahuan, kebiasan, sikap dan keterampilan.
Berkaitan dengan itu guru dalam proses pengajaran dapat di perhatikan bahwa: ”Peran guru sebagai pengajar lebih berorientasi kepada fungsi pimpinan belajar. Ia harus merencanakan, melakukan, mengorganisasikan dan mengawasi proses belajar siswa. Ia harus dapat memilih dan menetapkan strategi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan karakteristik siswa dan lingkungan yang tersedia serta kondisi pada saat proses belajar mrngajar itu berlangsung”.