Anthropometri merupakan bagian disiplin ilmu ergonomi khususnya yang berkaitan dengan dimensi tubuh manusia. Anthropometri telah menganalisa, mengevaluasi dan memberikan jarak jangkau yang memungkinkan rata-rata manusia untuk melaksanakan kegiatannya dengan mudah dan dengan gerakan sederhana.
Anthropometri merupakan cabang ilmu dalam ergonomi yang memiliki sasaran penyelidikan yang sama yaitu manusia, anthropometri menyelidiki manusia dari segi keadaan dan ciri-ciri fisiknya. Manusia umumnya berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukur tubuhnya. Dengan demikian anthropometri yang merupakan bagian dari ergonomi memerlukan dukungan berbagai disiplin ergonomi dengan aplikasi yang sistematis dari informasi yang relevan dengan prilaku manusia.
Definisi
Istilah anthropometri berasal dari anthro yang berarti manusia, dan metri yang berarti ukuran. Secara defenitif anthropometri dapat dinyatakan sebagai suatu dasar yang memiliki bentuk, ukuran berat dan lain-lain yang berbeda satu dengan yang lainnya. Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai perkembangan ekonomis dalam memerlukan interaksi manusia.
Data anthropometri akan diaplikasikan secara luas, antara lain dalam hal :
a. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, interior gedung perkantoran dan lain-lain).
b. Perancangan lingkungan kerja fisik.
c. Perancangan peralatan kerja.
d. Perancangan produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja dan lain-lain.
Dengan mengambil referensi dimensi tubuh manusia akan dapat mengakomodasikan sejumlah range ukuran tubuh beberapa populasi yang akan menggunakannya, dan penyesuaian suatu produk yang sangat mempengaruhi dalam suatu rancangan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia yaitu :
1. Umur.
Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dipengaruhi dengan tingkat umurnya. Suatu penelitian dimana laki-laki akan tumbuh dan berkembang sampai dengan usia 21.2 tahun, sedangkan wanita 17.3 tahun. Setelah dekat masa pertumbuhan akan cenderung berubah menjadi penurunan atau penyusutan dimulai pada umur 40 tahun.
2. Jenis kelamin.
Untuk jenis kelamin laki-laki pada umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan jenis kelamin wanita.
3. Suku / bangsa.
Pada setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnis akan memiliki ciri khas bentuk fisik yang akan memiliki ciri-ciri khusus bentuk fisik yang berbeda-beda.
4. Posisi tubuh.
Sikap dan posisi tubuh akan mempengaruhi ukuran tubuh, oleh karena itu perlu dilakukan yang lebih teliti dan aktual.
Pengukuran dimensi pada anthropometri ada 2 jenis yaitu :
a. Pengukuran dimensi fungsi awal (anthropometri statis).
Pada anthropometri statis cara pengukuran dilakukan saat tubuh manusia berada dalam posisi diam.
b. Pengukuran dimensi bergerak (anthropometri dinamis).
Anthropometri dimensi dilakukan pada berbagai posisi tubuh yang bergerak sehingga lebih kompleks dan lebih sulit untuk diukur.