a. Faktor biologis
1. Evolusi biologis
Beberapa ahli (Santrock dan Yussen : 1992) menegaskan bahwa anak-anak manusia dilahirkan tidak seperti burung yang dating kedunia secara biologis evolusi biologis membentuk manusia kedalam makhluk linguistic. Berkenaan dengan evolusi biologis otak, system syaraf dan system vocal berubah selama beratus-ratus ribu tahun.
2. Ikatan biologis
Lungistik Noam chomasky (Santrock dan Yussen, 1992) percaya bahwa manusia itu terikat secara biologis untuk belajar bahasa pada suatu waktu tertentu dengan cara tertentu pula.
3. Peranan otak dalam perkembangan bahasa
Proses bahasa ini dikontrol oleh belahan otak bagian kiri. Berdasarkan hasil studi bahasa pada individu yang mengalami gangguan pada otaknya telah diidedntifikasikan pada 2 bidang belahan otak kiri yang mengalami kondisi kritis.
4. Apakah binatang memiliki bahasa
Peranan bahasa dalam evolusi manusia telah berhasil merangsang para ahli psikologi memikirkan tentang kemungkinan binatang memiliki bahasa. Pada kenyataannya tidaklah diragukan bahwa beberapa spesies binatang mempunyai system komunikasi yang menakjubkan dan sederhana serta komunikasinya adalah adaptif dalam memberikan tanda bahaya. Misalnya kunang-kunang wanita telah berlayar menirukan tanda silau kepada spesies lainnya untuk memikat kelompoknya ke dalam wilayahnya.
5. Prioded kritis berlayar bahasa
Berdasarkan pengalaman Henry Kssinger, bahwa masa yang sangat peka untuk berlayar dan mengembangkan fonologi dan dialek pada saat sebelum usia 12 tahun.
Hasil-hasil temuan bahwa bahasa hrus digerakan melalui belajar dan waktu yang efektif untuk pengembangan bahsa selama usia dini.
b. Faktor sosiokultural dan lingkungan
1. Perubahan cultural dan konteks sosiokultural
Kekuatan social mendesaj manusia untuk mengembangkan penalaran abstrak dan menciptakan system ekonomis untuk berkomunikasi dengan prang lain.
Konteks sosiokultural terus menerus memainkan suatu peranan yang penting dalam perkembangan bahasa dewasa ini. Vygotsty megemukakan pandangannya tentang tentang perkembangan yang mengemukakan pandangan tentang perkembangan yang mekankan pentingnya peranan orang dewasa anak-anak yang memiliki keterampilan yang lebih tinggi bagi perkembangan anak. Hal ini dapat di gambarkan orang tua dan teman sebaya atau lebih tua yang memiliki kemampuan lebih yang berkesan kesempatan membantu anak dalam pembacaaan cerita akan mempercepat perkembangan bahasa.
2. Dukungan social untuk perkembangan bahasa
Ada beberapa dukungan social yang memberikan bayi dan anak-anak suatu lingkungan belajar yang kaya bagi perkembangan bahasa. Dukungan social yang dimaksudkan adalah meliput simplifikasi. Pengasuhan dan pemetaaan bahasa melalui motherese, echoing, expanding, labeling, modeling dan balikan korekty (corretruer feedback).
Suatu elemen lingkungan yang dangan baik membangkitkan minat dalam pemerolehan bahasa usia dini adalah Umotherese. Recasting adalah membuat frase makna yang sama dari suatu kelimat dengan cara yang berbeda.
Echoing yaitu mengulangi apa yang akan dikatakan kepada anda, terutama jika kata frase/ kalimat anak itu belum sempurna.
Expending menyatakan kembali apa yang anak telah katakan dalam bentuk yang canggih linguistiknya. Akhirnya mengidentifikasi nama-nama objek.
3. Pandangan Behavional
Para ahli behavional memandang abhwa bahasa merupakan prilaku lainnya, seperti duduk, berjalan, atau berlari. Mereka meyakini bahwa bahasa anak-anak itu diperoleh melalui proses belajar pengukuhan dan imitasi. Namun pada kenyataannya ada ebberapa kalimat yang dihasilkan oleh anak masih bersifat baru dan asli, belum pernah didengar anak sebelumnya.