Grafik pengendali adalah teknik pengendali proses pada jalur yang digunakan secara luas yang biasanya digunakan untuk manaksir parameter suatu proses produksi menentukan kemampuan dan memberi informasi yang berguna dalam meningkatkan proses itu (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 120).
Grafik pengendali merupakan grafik suatu karakteristik kualitas yang telah diukur atau dihitung dari sampel terhadap nomor sampel atau waktu (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 120). Grafik pengendali adalah alat untuk menggambarkan dengan cara yang tepat apa yang dimaksudkan dengan pengendali statistik, di mana bentuk-bentuk grafik ini sangat sederhana yang terdiri atas tiga buah garis mendatar dan sejajar. Grafik pengendali sumbu datar melukiskan nomor sampel yang diteliti mulai dari sampel kesatu, kedua dan seterusnya. Sumbu tegak menyatakan karakteristik yang sedang diteliti, misalnya rata-rata, presentase dan sebagainya. Memuat tiga buah garis mendatar yang sejajar yaitu sebagai berikut.
1. Garis Tengah (GT)
Melukiskan ”nilai baku” yang menjadi pangkal perhitungan terjadinya penyimpangan hasil-hasil pengamatan untuk tiap sampel.
2. Batas Kontrol Bawah (BKB)
Garis yang menyatakan penyimpangan paling bawah dari “nilai baku” terdapat sejajar di bawah atau sentral.
3. Batas Kontrol Atas (BKA)
Garis yang menyatakan penyimpangan paling tinggi dari “nilai baku” terdapat sejajar di atas atau sentral (Sudjana, 1996:420). Harga-harga statistik yang diperoleh tiap sampel setelah dihitung, digambarkan dalam diagram yang biasanya berupa titik-titik. Jika titik-titik itu ada di dalam daerah yang dibatasi oleh BKA dan BKB dikatakan bahwa proses dalam kontrol. Dalam hal ini, proses dibiarkan berlangsung terus.
Sekali terdapat titik yang jatuh di bawah BKB atau di atas BKA, maka proses berada di luar kontrol. Ini menandakan bahwa penyebab terduga telah terjadi yang mempengaruhi proses tersebut. Dengan demikian perlu dicari dan dihilangkan agar proses berada dalam kontrol kembali (Sudjana, 1996: 420-421).
Banyak karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk ukuran angka. Suatu karakteristik kualitas yang dapat diukur dinamakan variabel. Grafik pengendali untuk variabel digunakan secara luas. Biasanya grafik-grafik itu merupakan prosedur pengendali yang lebih efisien dan memberikan informasi tentang penampilan proses yang lebih banyak daripada grafik pengendali untuk sifat.
Grafik pengendali yang digunakan dalam penelitian ini adalah grafik pengendali rata-rata ( X ) dan grafik pengendali range (R). Pengendalian mean proses biasanya dikendalikan dengan grafik pengendali X . Variabilitas atau pemencaran proses dapat dikendalikan dengan bagan pengendali rentang atau grafik pengendali R (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 204). Untuk pengontrolan kualitas mengenai dispersi atau variasi biasanya digunakan diagram kontrol rentang R, meskipun diagram kontrol simpangan baku dapat pula digunakan. Diagram kontrol R lebih banyak dipakai bila dibandingkan dengan diagram simpangan baku oleh karena mudah dihitung, mudah dimengerti dan cepat dibuat, menghemat waktu dan biaya.
Penggunaan diagram kontrol X dan diagram kontrol R sekaligus dalam suatu proses dimaksudkan untuk melakukan pengontrolan kualitas mengenai rata-rata dan dispersi proses. Biasanya hal ini dilakukan pada permulaan proses penggantian mesin, penggantian operator atau pegawai yang melakukan pekerjaan dan perubahan susunan bahan baku.
Peta kendali X dan S serta peta kendali X dan R digunakan untuk mengendalikan proses yang dilihat dari rata-rata dan variabilitas proses. Peta X digunakan untuk membuat plot rata-rata suatu karakteristik kualitas tertentu, sedangkan peta kendali R dan S menggambarkan variabilitas karakteristik kualitas tertentu. Perbedaannya adalah peta kendali R memetakan rentang karakteristik kualitas tertentu. Dalam hal ini, rentang didefinisikan sebagai nilai pengamatan tertinggi dikurangi nilai pengamatan terendah dalam suatu sampel. Peta kendali S memetakan varian suatu karakteristik kualitas dalam suatu sampel.