Islam Dan Kebudayaan Indonesia.

Islam Dan Kebudayaan Indonesia.
Manusia adalah makhluk duniawi, ia lahirm hidup dan berkembang di dunia. Karena itu adalah satu keniscayaan bahwa ia harus bergabung dengan dunia, terhadap segala segi, masalah dan tantangannya.

Dengan pergaulan itu manusia mendunia, menyatakan dirinya dalam kehidupan ruang dan waktu dalam mana ada hukum-hukum dan ukuran-ukuran terdiri yang mengikat dan harus dipatuhi. Dalam proses mendunia, manusia harus menggunakan budi dan dayanya, mempergunakan segala kemampuannya baik bersifat cipta, rasa maupun kasra. Ini berarti bahwa hubungan manusia dengan dunia tidaklah selalu diwujudkan dalam sikap pasif, pasrah, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya, melainkan seharusnya diwujudkan dalam sikap aktif, memanfaatkan lingkungan untuk kepentingan hidup dan kehidupannya.
Kebudayaan di Indonesia pada hakekatnya diciptakan, diatur yang dialami manusia. Dilihat dari segala gejala, kebudayaan tidak lain dari pada kehidupan dunia dan manusia yang disusun dan diatur oleh manusia. Berarti bahwa ciri pokok pokok dari kebudayaan adalah adanya ketersusunan dan keteraturan dari berbagai benda alami dan kegiatan insani didalamnya peran dan keterlibatan manusia bersifat inti dan asasi. Hal ini bukan hanya karena tanpa manusia tidak akan pernah muncul kebudayaan, melainkan karena karena kebuyaan itu sendiri hidup manusia, sebab tanpa kebudayaan keberadaan manusia tidak ada artinya. Dengan adanya kebudayaan manusia sebenarnya adalah keseluruhan kemajuan yang dicapai manusia yang didalamnya perkembangan moral dan rohani, bukan sekedar tidak diabaikan melainkan amat kepentingan.
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan, seperti telah dikatakan diatas adalah hasil perkumpulan manusia dengan alam dan lingkungannya. Kebudayaan bukanlah suatu yang bersifat universal, melainkan sangat dipengaruhi dan kadang-kadang ditentukan oleh faktor-faktor kejasmanian, kehidupan psikologi, keadaan lingkungan dan proses sejarahnya. Setiap kebudayaan menunjukkan keunikan dan kekhususan tertentu yang dengan sendirinya membentuk pola budaya, sekitar satu atau fokos budaya, seperti nilai yang memadukan semua unsur kebuayaan menjadi satu konfigurasi cultural, atau norma yang telah melembaga yang mengikat alam pikiran dan tingkah laku masyarakat.
Kebudayaan itu hakekatnya diciptakan, diatur, dan dialami oleh manusia dilihat dari segala gejala, kebudayaan tidak lain dari pada kehidupan dunia dan manusia yang disusun dan diatur oleh manusia. Cirri pokok dari kebudayaan adalah adanya ketersusunan dan keteraturan dari berbagai benda alami dan kegiatan insani yang didalamnya peran dan ketertibannya manusia berdifat inti dan asasi.
Peranan dan ketertiban manusia bersifat inti dan asasi, dapat dilihat dengan jelas apabila pertama-tama diperhatikan keadaan sesuatu benda yang tidak mempunyai hubungan apapun dengan manusia. Dengan demikian kebudayaan manusia sebenarnya adalah keseluruhan kemajuan yang dicapai manusia yang didalamnya perkembangan moral dan rohani bukan sekedar tidak diabaikan melainkan amat penting.
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan seperti yang telah dikatakan diawal adalah hasil pergumulan manusia dengan alam dan lingkungan, tentu saja hubungan itu bersifat timbal balik dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu, kebudayaan bukanlah sesuatu yang bersifat universal, melainkan sangat dipengaruhi dan kadang-kadang ditentukan oleh faktor-faktor kejasmanian, kehidupan psikologi, keadaan dan lingkungan dan proses sejarahnya. Itulah sebabnya maka tiap kebudayaan menunjukkan keunikan dan kekhususan tertentu yang dengan sendirinya membentuk pola budaya, sekitar satu atau beberapa fokus menjadi satu konfigurasi kultural, atau norma yang telah melembaga yang mengikat alam pikiran dan tingkah laku masyarakat.

Selamat Datang Di ZONA TEKNIK.. ! Semoga Web ini Dapat Bermanfaat.. ZONA TEKNIK ..Bersama Memberikan Kemudahan.. Terima Kasih Atas Kunjungannya... Salam Sukses...