KEBISINGAN

Bunyi didengar sebagau rangsangan-rangsangan pada telinga oleh getaran-getaran melalui media elastis dan manakala bunyi-bunyi tersebut tidak terkendali, maka dinyatakan sebagai kebisingan.
Terdapat 2 hal yang menentukan kualitas suatu bunyi, yaitu frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran perdetik atau disebut herz (Hz), yaitu jumlah dari golongan-golongan yang sampai ditelinga disetiap detiknya. Biasa suatu kebiasaan terdiri dari campuran-campuran sejumlah gelombang-gelombang sederhana dari beraneka frekuensi.


Intensitas atau arus energi persatuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu logaritmis yang disebut desibel (dB) dengan membandingkannya dengan kekuatan dasar 0,0002 dyne/cm2 yaitu kekuatan dari bunyi dengan frekuensi 1000 Hz yang tepat dapat didengar oleh telinga normal.

Jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan :
1. Kebisingan yang kontinyu dengan spectrum frekuensi yang luas ( steady state, wide band noise), misalnya mesin-mesin, kipas angin, dapur pijar.
2. Kebisingan kontinu dengan spectrum frekuensi sempit ( steady state, narrow band noise) misalnya gergaji sirkuler, katup gas dan lain-lain
3. Kebisingan terputus-putus, misalnya lalu lintas
4. Kebisingan impulsif, seperti pukulan tukul, tembakan bedil atau meriam.
5. Kebisingan impulsif berulang, misalnya mesin tempa diperusahaan.
Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah “ sound level meter “. Alat ini mengukur kebisingan diantara 30 – 130 dB dan dari frekuensi – frekuensi antara 20 – 20.000 Hz. Kebisingan mempunyai efek merugikan kepada daya kerja antara lain adalah :
a. Gangguan.
Kebisingan sering mengganggu, walaupun sering terdapat variasi diantara penerangan dalam besarnya gangguan atas jenis dan kekerasan suatu kebisingan.
b. Komunikasi dengan pembicaraan.
Resiko potensil kepada pendengaran terjadi apabila komunikasi, pembicaraan harus dijalankan dengan berteriak. Gangguan komunikasi ini menyebabkan terganggunya pekerjaan.


c. Kriteria Kantor.
Kebutuhan pembicaraan, baik langsung ataupun lewat telepon, adalah sangat penting di kantor dan ruang sidang, dan dalam hal itu telah ditemukan bahwa tingkat gangguan pembicaraan saja tidak selalu memadai sebagai pedoman untuk menentukan tepat tidaknya tingkat kegaduhan.
d. Efek pada pekerjaan.
Kebisingan mengganggu perhatian yang perlu terus menerus dicurahkan. Maka dari itu, tenaga kerja yang melakukan pengamatan dan pengawasan terhadap suatu proses produksi atau hasil dapat membuat kesalahan-kesalahan, akibat dari terganggunya konsentrasi.

Selamat Datang Di ZONA TEKNIK.. ! Semoga Web ini Dapat Bermanfaat.. ZONA TEKNIK ..Bersama Memberikan Kemudahan.. Terima Kasih Atas Kunjungannya... Salam Sukses...