Konsep Kehamilan

1. Pengertian
Kehamilan (pregnancy) adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (Wiknjosastro, 2005). Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus bayi kembar, atau triplet) (Wikipedia, 2008).


2. Proses Kehamilan
Untuk terjadinya sebuah kehamilan harus memenuhi beberapa proses, yaitu: (Winkjosastro, 2005)
a. Sel Telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genitalridge. Tiap bulannya wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur.
Ovum dilepas oleh ovarium disapu oleh mikrofilamen-mikrofilamen fimbria infundibulum kearah ostium tuba abdominale, dan disalurkan terus kea rah medial. Ovum sesudah dilepas oleh ovarium mempunyai diameter 100 ? (0,1mm).
Ovum dilingkari oleh zona pellusida. Di luar zona pellusida ini ditemukan sel-sel korona radiate, dan di dalamnya terdapat ruang perrivitellina. Jumlah sel-sel korona radiata di dalam perjalanan ovum di dalam ampula tuba makin berkurang, hingga ovum hanya dilingkari oleh zona pellusida pada waktu berada dekat pada perbatasan ampulla dan ismus tuba, tempat pembuahan umumnya terjadi.
b. Sel Mani (Spermatozooa)
Sperma terdiri dari tiga bagian yaitu kaput (kepala) yang mengandung bahan nucleus, ekor berguna untuk bergerak, bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor.
Pada saat koitus kira-kira 3-5 cc semen ditumpahkan ke dalam fornik posterior, dengan jumlah spermatozoa sekitar 200-500 juta. Dengan gerakan ekornya sperma masuk ke dalam kanalis servikalis. Di dalam rongga uterus dan tuba gerakan sperma terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot pada rongga tersebut.
Spermatozoa dapat mencapai ampula, kira-kira satu jam setelah koitus. Ampula tuba merupakan tempat terjadinya fertilisasi. Hanya beratus sperma yang bisa mencapai tempat ini. Sebagian besar mati karena keasaman vagina, sebagian lagi mati/ hilang dalam perjalanan. Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai empat hari.
Di dalam saluran reproduksi wanita spermatozoa mengalami kapasitasi sebelum ia mampu membuahi ovum. Kapasitasi terjadi di dalam rongga uterus dan tuba yaitu berupa pelepasan lapisan pelindung disekitar akrosom. Setelah ini terjadilah reaksi akrosomik yaitu pembentukan lobang-lobang kecil pada akrosom tempat dilepaskannya enzim-enzim yang dapat melisiskan corona radiata dan zona pelusida. Setidak-tidaknya dikenal dua enzim yaitu CPE (Corona Penetrating Enzym) yang mencerna korona radiata dan hialuronidase yang mencerna zona pelusida (Kusmiyati, 2008).
c. Pembuahan (Konsepsi / Fertilisasi)
Pembuahan (fertilisasi) adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba, hanya satu sperma yang telah menglami proses kapasitasi dapat melintasi zona pelusida masuk ke dalam vitellus ovum. Setelah itu zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain. Penyatuan ini dalam prosesnya diikuti oleh penyatuan pronukleus yang disebut zygote yang terdiri atas penyatuan genetik dari wanita dan pria. Dari penyatuan itu mungkin akan menghasilkan:
1) XX – zygote akan menghasilkan bayi perempuan
2) XY – zygote akan menghasilkan bayi laki-laki.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah pembelahan zygote yang berjalan lancar dan dalam 3 hari samapi dalam stadium morula. Hasil konsepsi ini dengan ukuran tetap bergerak kearah rongga rahim oleh arus dan getaran silia serta kontraksi tuba. Selama dalam perjalanan ke kavum uteri morula menglami pembelahan – pembelahan menjadi blastu.
d. Nidasi (Implantasi)
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel telur yang telah dibuahi (fertilized egg) ke dalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zygote) akan segera membelah menjadi blastomer. Pada hari ketiga 16 blastomer disebut morula. Pada hari ke-4 di dalam morula akan terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula. Dua struktur penting di dalam blastula adalah:
1) lapisan luar yang disebut trofoblas, yang akan menjadi plasenta
2) Embblas (inner cell mass) yang kelak menjadi janin.
Pada hari ke-4 blastula masuk ke dalam endometrium dan pada hari ke-6 menempel pada endometrium. Pada hari ke-10 seluruh blastula (blastokis) sudah terbenam dalam endometrium dan dengan demikian nidasi sudah selesai. Tempat nidasi biasanya pada dinding belakang di daerah fundus uteri (Kusmiyati, 2008). Pada saat nidasi biasanya pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami perdarahan ringan akibat implantasi, biasa di sebut tanda Hartman (Manuaba, 1998).
e. Plasentasi
Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian belakang fundus uteri di dinding depan atau belakang. Pada blastula penyebaran sel trofoblas yang tumbuh kembang tidak rata, sehingga bagian blastula dengan inner cell mass akan tertanam ke dalam endometrium. Sel trofoblas mendestruksi endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili korialis. Terjadinya implantasi mendorong sel blastula mengadakan deferensiasi. Sel yang dekat dengan ruang eksoderm membentuk “entoderm” dan yolk sac (kantung yolk) sedangkan sel yang lain membentuk “ectoderm” dan ruangan amnion. Plat embrio (embyonal plate) terbentuk diantara dua ruangan yaitu ruang amnion dan kantung yolk. Plat embrio terdiri dari unsure ectoderm, entoderm, dan mesoderm. Ruangan amnion dengan cepat mendekati korion sehingga jaringan yang terdapat antara amnioan dan embrio padat dan berkembang menjadi tali pusat.
Pada permulaan kantung yolk berfungsi sebagai pembentuk darah bersama dengan hepar, limfe, dan sumsum tulang. Pada minggu kedua sampai ketiga terbentuk bakal jantung dengan pembuluh darahnya yang menuju body stalk (bakal tali pusat). Jantung bayi mulai dapat dideteksi pada minggu keenam sampai delapan dengan mempergunakan ultrasonografi atau Doppler. Pembuluh darah pada body stalk terdiri dari arteri umbiliaklis dan vena umbilikalis. Cabang arteri dan vena umbilikalis masuk ke vili korialis sehingga dapat melakukan pertukaran nutrisi dan sekaligus membuang hasil metabolisme yang tidak diperlukan.
Vili korialis menghancurkan desidua sampai pembuluh darah, mulai dengan pembulih darah vena pada hari ke-10 sampai ke-11 setelah konsepsi, sehingga sejak saat itu embrio mendapat tambahan nutrisi dari darah ibu secara langsung. Selanjutnya vili korialis menghancurkan pembuluh darah arteri sehingga terjadi aliran darah pertama reptroplasenter pada hari ke-14 sampai ke-15 setelah konsepsi.
Bagian desidua yang tidak dihancurkan membagi plasenta menjadi sekitar 15 sampai 20 kotiledon maternal. Sedangkan dari sudut fetus, maka plasenta dibagi menjadi sekitar 200 kotiledon fetus. Setiap kotiledon fetus terus bercabang dan bercabang di tengah aliran darah untuk menunaikan fungsinya memberikan nutrisi, pertumbuhan, dan perkembangan janin dalam rahim ibu. Darah ibu dan janin tidak berhubungan langsung dan dipisahkan langsung oleh lapisan trofoblas, dinding pembuluh darah janin. Fungsinya dilakukan berdasarkan system osmosis dan enzimatik serta pinositosis. Situasi plasenta demikian disebutkan sistem plesenta-hemokorial
3. Tanda Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi dua, yaitu: (Kusmiyati, 2008)
a. Tanda yang tidak pasti (probable signs)/ tanda mungkin kehamilan
1. Amenorhea
2. Mual dan muntah
3. Quickening
4. Keluhan kencing
5. Konstipasi
6. Perubahan Berat Badan
7. Perubahan tempratur suhu basal
8. Perubahan warna kulit
9. Perubahan payudara
10. Perubahan pada uterus
11. Tanda piskacek’s
12. Perubahan-perubahan pada serviks

a.) Tanda Hegar
b.) Tanda Goodell’s
c.) Tanda Chadwick
d.) Tanda pasti kehamilan
1) Denyut Jantung Janin (DJJ)
2) Palpasi
3) Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
a.) Rontgenografi
b.) Ultrasonografi (USG)
c.) Fetal Electrografi (FCG)
d.) Tes Laboratorium/ Tes Kehamilan.
4. Perubahan Selama Kehamilan
Proses kehamilan sampai persalinan merupakan mata rantai satu kesatuan dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi, pemliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi, dan persalinan dengan kesiapan pemeliharaan bayi. Pada kehamilan terdapat adaptasi ibu dalam bentuk perubahn fisiologis dan psikologis dalam kehamilan seperti:
a. Perubahan-prubahan fisiologis dalam kehamilan menurut (PUSDIKNAS-WHO JHPIEGO, 2003), meliputi:
1) Pertumbuhan dan perkembangan janin serta perubahan-perubahan maternal
a. Minggu
Perkembangan Janin
Sperma membuahi ovem, yang kemudian membagi dan masuk ke dalam uterus menempel sekitar hari ke-11.
b. Minggu ke-4 / bulan ke-1
Perkembangan Janin
Dari dioskus embrionik, bagian tubuh pertama munculyang kemudian akan menjadi tulang belakang, otak dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah, dan saluran pencernaan terbentuk. Embrio kurang dari
0,64 cm.
Perubahan-perubahan Maternal
Ibu terlambat menstruasi. Payudara menjadi nyeri dan membesar. Kelelahaan yang kronik (menetap) dan sering kencing mulai terjadi dan beerlangsung selama 3 bulan berikutnya. HCG ada di dalam urine dan serum 9 hari setelag konssepsi.
c. Minggu ke-8 / bulan ke-2 Perkembangan Janin Perkembangan cepat. Jantung mulai memompa darah. Anggota badan terbentuk dengan baik. Raut muka dan bagian utama otak dapat dilihat. Telinga terbentuk dari lipatan kulit. Tulang dan otot yang kecil terbentuk di bawah kulit yang tipis.
Perubahan-perubahan Maternal
Mual muntah (Morning sickness) mungkin terjadi sampai usia kehamilan 12 minggu. Uuterus berubah dari bentuk pear menjadi globular. Tanda-tanda Hegar dan Goodell muncul. Serviks fleksi.Leukorrhoea meningkat. Ibu mungkin terkejut atau senang dengan kehamilannya. Penambahan berat badan belum terlihat nyata.
d. Minggu ke-12 / bulan ke-3
Perkembangan Janin
Embrio menjadi janin. Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound. Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh berkembang. Gerakan pertama dimulai selama minggu ke 12. jenis kelamin dapat diketahui. Gi jal memperoduksi urine.
Perubahan-perubahan Maternal
Tanda Chadwick muncul. Uterus naik di atas simpisis pubis. Kontraksi Braxton Hicks mulai dan mungki terus berlangsung selama kehamilan. potensial untuuk menderita infeksi saluran kencing meningkat dan ada selama kehamilan. kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg selama trimester pertama. Plasenta sekarang berfungsi penuh dan memproduksi hormon.



e. Minggu ke-16 / bulan ke-4
Perkembangan Janin
System Musculokeletal sudah matang; system syaraf mulai melaksanakan control. Pembuluh darah berkembang dengan cepat. Tangan janin dapat menggenggam. Kaki menendang dengan aktif. Semua orgam mulai matang dan tumbuh. Berat janin sekitar 0,2 kg. Denyut janting janin dapat didengar Doppler. Pankreas mempproduksi insuli.
Perubahan-perubahan Maternal
Fundus berada di tengah antara simpisis dan pusat. Berat ibu bertambah 0,4-0,5 kg per minggu selama sisa kehamilan. Mungkin mempunyai lebih banyak energi.Diameter biparetal dapat diukur dengan ultrasound. Sekresi
vagina meningkat (tetapi normal) jika tidak gatal, iritasi atau berbau busuk. Pakaian-pakaian ibu menjadi ketat.
Tekanan pada kandung kemih dan sering kencing berkurang.
f. Minggu ke-20 / bulan ke-5
Perkembangan Janin
Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada kulit. Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin mengembangkan jadwal yang teratur untuk tidur, menelan dan menendang.
Perubahan-perubahan Maternal
Fundus mencapai pusat. Payudara memulai sekresi kolostrum. Kantung ketuban menampung 400 ml cairan. Rasa akan pingsan dan pusing mungkin terjadi, terutama jika posisi berubah secara mendadak. Varises pembuluh darah mungkin mulai terjadi. Ibu mulai merasakan gerakkan janin. Aerola bertambah gelap. Hidung tersumbat mingkin terjadi. Kram pada kaki mungkin ada. Konstipasi mungkin dialami.
g. Minggu ke-24 / bulan ke-6
Perkembangan Janin
Kerangka berkembang dengan cepat karena sel pembentukan tulang meningkatkan aktifitasnya. Perkembangan pernapasan dimulai. Berat janin 0,7-0,8 kg.
Perubahan-perubahan Maternal
Fundus di atas pusat. Sakit punggung dann kram pada kaki ungkin mulai terjadi. Perubahan kulit bisa berupa striae ravidarum,chloaasma, linea nigra, dan jerawat. Mimisan dapat terjadi. Mungkin mengalami gatal-gatal pada abdomen.
h. Minggu ke-28 / bulan ke-7
Perkembangan Janin
Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu.
“surfacftant” terbentuk di dalam paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup. Ukuran janin 2/3 ukuran pada saat lahir.
Perubahan –perubahan Maternal
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan xiphoid.
Hemorrhoids mungkin terjadi. Pernapasan dada menggantikan pernafasan perut. Garis bentuk janin dapat dipalpasi. Mungkin lelah menjalani kehamilan dan ingin sekali menjadi ibu. Rasa panas dalam perut mungkin mulai terasa.
i. Minggu ke-32 / bulan ke-8
Perkembangan Janin
Simpanan lemak coklat berkembang di bawah kulit untuk persiapan pemisahan bayi setelah lahir. Bayi sudah tumbuh 38-43 cm. mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor.
Perubahan-perubahan Maternal
Fundus mencapai prosesus xiphoid, payudara penuh dan nyeri tekan. Sering kencing mungkin kembali terjadi. Kaki bengkak dan sulit tidur mungkin terjadi. Mungkin juga mengalami dyspnea.
j. Minggu ke-36 / bulan ke-9
Perkembangan Janin
Seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bias bergerak/berputar banyak. Antibody ibu ditransfer ke bayi. Hal ini akan memberikan kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai system kekebalan bayi bekerja sendiri.
Perubahan-perubahan Maternal
Penurunan bayi ke dalam v\pvik/panggul ibu (lightening). Plasenta setebal hampir 4 kali waktu usia kehamilan 18 minggu dan beratnya 0,5-0,6 kg. ibu ingin sekali melahirkanbayi, mungkin memiliki energi final yangbmeluap. Sakit punggung dan sering kencing meningkat. Braxton Hick meningkat karena serviks dan segmen bawah rahim disiapkan untuk persalinan.
2) Perubahan-perubahan hormonal pada ibu
Table 2.1 Perubahan-perubahan hormonal pada hamil
ESTROGEN PROGESTERON PENGARUH UMUM
Menyebabkan pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah Peningkatan sekresi, mengendurkan (relakssasi) otot-otot polos.
PENGARUH-PENGARUH KHUSUS
1. Mnyebabkan penebalan dari endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi.
2. Menyebabkan hypertrophy dari dinding uterusdan peningkatan ukuran
3. pembuluh-pembuluh darah dan lymphatics yang mengakibatkan peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema. Perubahan-perubahan ini mengakibatkan:
• Tanda Chadwick: vulva dan vagina menjadi berwarna ungu/biru.
• Tanda Goodell: serviks menjadi lembut (pada perabaan)
Tanda Hegar: isthmus (segmen bawah) uterus menjadi lembut (pada perabaan) 1. Menyebabkan penebalan dari endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi menyebabkan relaksasi.
4. Mengistirahatkan otot-otot polos yang berakibat:
• Meningkatnya waktu pengosongan lambung dan peristaltic
• Meningkatnya gastric refluk karena relaksasi cardiac sphinter ? rasa panas dalam perut (heartburn)
• Penurunan motilitas GI ? konstipasi
• Pembuluh arteri dan dinding vena relaksasi dan dilatasi ? meningkatnya kapasitas vena dan venula ? eksaserbasi hemorrhoid

5. Hypertrophy and hyperplasia otot-otot uterus. 3. Menjaga peningkatan suhu basal ibu
6. Hypertrophy and hyperplasia jaringan payudara termasuk system pembuluh/pipa.
7. Merangsang perkembangan system alveolar payudara
8. Dengan hormone relaxin melembutkan/mengendurkan jaringan ikat, ligament-ligamen dan otot-otot, ? sakit punggung, nyeri ligament.
Sumber: Pusdiknas (2003)
3) Perubahan-perubahan pada Sistem Cardiovaskuler dan Sistem Hematologis
Menurut Pusdiknas (2003) perubahan-perubahan pada system cardiovaskuler dan system hematologist meliputi:
a. Cardiac Output
Cardiac output adalah produk denyut jantung dan volume detak (stroke volume), dan kedua hal ini meningkat selama kehamilan normal. Cardiac output maternal meningkat sekitar 30 sampai 50 % selama kehamilan. Cardiac output mencapai kadar maksimum selama trimester pertama atau kedua kehamilan dan tetap tinggi sampai persalinan. Cardiac posisi output tergantung pada posisi ibu dan menurun pada saat ibu berbaring terlentang. Pada saat posisi terlentang, uterus yang membesar menekan vena cava inferior, mengurangi aliran balik vena ke jantung sehingga menurunkan cardiac output. Pada akhir kehamilan mungkin terjadi hambatan yang besar pada vena cava inferior pada saat ibu berbaring terlentang. Pengaruh ini sangat besar pada saat usia kehamilan (mature) “at term”. Antara 1 sampai 10 pasien ibu hamil mengalami penurun tekanan darah serta gejala-gejala seperti pusing, pening, mual dan rasa akan pingsan.
b. Tekanan Darah
Penurunan”tahanan vaskuler perifer” selama kehamilan terutama disebabkan karena relaksasi otot polos sebagai akibat pengaruh hormon progesterone. Penurun dalan “peripheral vascular resistance”, mengakibatkan penurunan tekanan darah selama usia kehamilan pertama kehamilan. Tekanan sistolik menurun sekitar 5 sampai 10 mmHg dan diastolic 10-15 mmHg. Setelah usia kehamilan 24 minggu kehamilan, tekanan darah sedikit demi sedikit naik dan kembali pada tekanan darah sebelum hamil pada saat “at term”.
c. Perubahan-perubahan lain yang mempengauhi jantung dan sirkulasi
Merasa lelah dan menurunnya semangat/ lesu adalah umum selama kehamilan. Sedikit derajat hiperventilasi adalah normal selama kehamilan tetapi mungkin diangggap dipsnea patologi oleh ibu dan petugas kesehatan yang tidak berpengalaman. Edema pada kaki sangat umum pada akhir kehamilan karena meningginya tekanan osmotic colloid plasma.
d. Volume plasma dan massa Red Blood Cell” (sel darah merah)
Volume plasma maternal mulai meningkat pada saat 10 minggu dan terus meningkat sampai 30-34 minggu saat mencapai titik maksimum. Perubahan rata-rata volume plasma maternal berkisar antara 20-100 %. Masa RBC juga mulai meningkat pada 10 minggu dan meningkat cepat sampai at term. Tampa suplemen zat besi RBC meningkat 18 % selama kehamilan, sedangkan ibu yang meminum suplemen zat besi mengalami peningkatan yang lebih besar pada masa RBC, rata-rata 30 %.
Karena volume plasma meningkat rata-rata 50 % sementara RBC meningkat hanya 18-30 %, hematocrit menurun selama kehamilan normal. Hal ini disebabkan setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi volume plasma tidak. Peningkatan normal di dalam volume darah ini memberikan filtrasi renal yang meningkat selama kehamilan dan mengurangi jumlah penipisan volume selama perdarahan pada saat kelahiran. Peningkatan masa RBC ini memberikan penyaluran oksigen yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
e. Pembekuan “koagulasi”
Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan darah dan platelets selama kehamilan berakibat pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan, dengan akibat peningkatan resiko terjadinya DIC (Disseminatet Intravenascular Coagulation) seperti yang terjadi pada komplikasi-komplikasi molahidatidosa dan abrupsiv plasenta/ solusio plasenta.
f. Metabolisme zat besi
Zat besi diserap dari usus duabelas jari dari tablet tambah darah atau makanan-makanan tertentu seperti daging, hati/telur, sayur-sayuran berwarna hijau tua, ganggang laut, ubi rambat, dan buah-buahan. Ibu hamil normal menyerap 20 % zat besi yang masuk. Teh, kopi, dan kacang-kacangan mengurangi penyerapan zat besi, sementara buah-buahan, sayur-sayuran dan vitamin C meningkattkan penyerapan zat besi dari makanan atau suplemen.
Zat besi yang diperlukan oleh ibu hamil adalah sekitar 1.000 mg, ini termasuk 500 mg yang digunakan untuk meningkatkan masa RBC 300 mg untuk janin, dan 200 mg untuk mengganti kehilangan zat besi setiap hari. Jadi, ibu hamil normal perlu menyerap rata-rata zat besi 3.5 mg/hari. Kebutuhan zat besi meningkat sangat tajam selama trimester ketiga. Selama 12 minggu terakhir kehamilan janin menerima hampir semua zat besi yang dimakan oleh ibunya.
Tujuan suplemen zat besi selama kehamilan adalah agar meningkatkan atau menjaga konsentrasi hemoglobin ibu atau mencegah kekurangan zat besi pada janin. Diperkirakan bahwa ibu yang mengurangi zat besi pada awal kehamilan dan tidak mendapatkan suplemen memerlukan sekitar 2 tahun untuk mengisi kembali simpanan zat besi mereka dari sumber-sumber makanan.
b. Perubahan-perubahan psikologis dalam kehamilan
1. Trimester pertama
Segera setelah terjadi konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali pada awal kehamilan, ibu berharap untuk tidak hamil. Pada trimester pertama seseorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang ibu untuk mungkin diberitahunya kepada orang lain atau dirahasiakannya.
Hasrat untuk melakukann hubungan seks, pada wanita pada trimester pertama ini berbeda-beda. Walaupun beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama priode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks. Libido sangat dipengarui oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
Reaksi pertama seorang ppria ketika mengetahui bahwa dirinya akan menjadi ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan menjadi pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencedrai bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksnya terhadap wanita hamil relatif lebih besar. Di samping respon yang diperhatikannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya.
2. Trimester kedua
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu mesara sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan keadaan hormone yang lebih tinggi dan merasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakn pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

3. Trimester ketiga
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu seringkali takut kalau-kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi yang akan dilahirkan dan bagaimana rupanya. Mungkin nama bayi yang akan dilahirkan sudah dipilih.

Selamat Datang Di ZONA TEKNIK.. ! Semoga Web ini Dapat Bermanfaat.. ZONA TEKNIK ..Bersama Memberikan Kemudahan.. Terima Kasih Atas Kunjungannya... Salam Sukses...