Pemimpin dapat mempengaruhi dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Pemimpin yang efektif mempunyai sifat – sifat atau kualitas tertentu yang diinginkan – sebagai contoh, karisma, berpandangan ke depan, intensitas dan keyakinan diri.
Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefenisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan – kegiatan dari kelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya/. Ada tiga implikasi penting dari defenisi tersebut :
Kepemimipinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut. Kesedian mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu menentukan status / kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan.
Kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang diantara para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan- kegiatan pemimpin secara langsung, meskipun dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung.
Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan atapun pengikut pemimpin dapata juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pemimipin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimipinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang – orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.