Pada tahun 1908, muncul beberapa pemikiran para tokoh pemuda Indonesia dalam menghadapi westernisasi dan untuk membangkitkan kesadaran nasional. Ada beberapa pemikiran tokoh yang cukup menonjol yaitu Dokter Radjiman Widiodiningrat, seorang tokoh dokter keraton Surakarta, sebagai dokter keraton yang masih kuat memegang dab penyanyi Radjiman menginginkan agar pegerakan westernisasi digumakan protipe budaya jawa.
Konsep kebudayaan Redjimen menunjukan bahwa pada hakikatnya budaya barat dan timur itu sangat berbeda. Kebudayaan jawa merupakan lambing kebudayaan timur.
Sikap dan gagasan Ridjimen ditentang oleh Dr. Tjipto mangun kusumo, seorang tipikal intelegensia progresif resinal harus diawali dengan mendobrak sistem tradisional yang terbukti lebih meberikan peluang bagi mental colonial yang menekan, statis dan diskriminatif. Oleh karena itu pergeragakan nasional itu harus dilakukan dengan mengadopsi kebudayaan lain, seperti contoh dengan memanfaatkan kemajuan Negara-negara barat. Hanya dengan pemikiran dan onsep tyang sebanding dengan barat, gerakan nasional itu akan lebih untuk mencapai tujuannya sedangkan unsur yang peling terpenting adalah aksi poltik.
H.O.S Tjokroaminato adalah seorang tokoh pergerakan yang memandang islam sebagai satu-satunya kekuatan dalam pererakan nasional islam menurut Tjokroaminato adalah nama yang paling lekat denganmasyarakat pribumi. Masyaraakat jawa lebih banyak mengaku bahwa dirinya islam, karena islam itu imdentik dengan tanahair, kesatuan dan persatuan oleh karena itu memperkenalkan islam dalam konsep pergerakan merupakan cara yang peling efektif.
Dari tiga pemikiran tersebut dimunculkan 2 organisasi pergerakan yaitu Boedi Utomo (BO) dan sarikat Islam (SI). Radjiman widiodiningrat dan Tjokroaminato adalah pendiri sekaligus menjadi pemimpin sarikat islam,.
Organisasi pergerakan Boedi Oetomo lahir pada tangal 20 Mei 1988. Oleh Dr. Wahidin sudirohusodo Dr.Sutomo.Organisasi pergerakan ini merupakan kalangan periyayi jawa. Organisasi ini juga berkembang dalam pemikiran-pemikiran yang berwarna kebangsaan dan konsep nasionalisme Indonesia. Proses kelahiran Boedi Oetomo dimulai dengan adanya kesadaran dan pentingnya sebuah organisasi, dalam pergerakan ini pendidikan adalah merupakan sasaran utama. Kelahiran Boedi Oetomo sempat menimbulkan reaksi dari kaum priyayi birokrasi lama.
Boedi Oetomo menjadikan jawa tengah sebagai pusat pergrakan. Konsep organisasi pergerakan ini selalu cendrung diwarnai pemikiran- pemkiran yang berseberangan antra tokoh-tokoh elitnya. Pertentangan antara Radjiman dengan Tjipto yang saling menunjukan pemikiran-pemikiran mareka seperti Radjiman yang selalu menunjukan pemikiran jawano sentrisnya sedang Tjipto mangun kusumo yang memadukan konsep budaya baratnya.
Dalam perkembangan Boedi Oetomo yang bergabung dengan radjiman dan Tjipto ini mengalami hambatan dalam memobilisasi massa. Anggotanya terbatas dari angota priyayi jawa. Dan sifat pererakannya juga cendrung moderat dan koperatif terhadap pemerintah belanda. Lahirnya gerakan-gerakan ini bisa dilihat dari 2 sudut pandang.
Sudut pandang yang pertama adalah menekankan bahwa lahirnya gerakan.Nasional Indonesia dengan semangat keagamaan yaitu telah memberikan pengaruh terhadap gerakan Nasioanal yang lahir dibelakangan hari. Pengaruh lambing sarikat islam terhadap lambang Negara Indonesia, Ahmad Mansyuur Surya Negara berpendapat bahwa selain soekarno yang telah menyatakan dirinya sebagai pengganti pancasila maka Tjokminoto juga tokoh yang paling tepat dipandang sebaai pancasila-pancasila.