RADIO DAN PENDIDIKAN POLITIK MASYARAKAT

Keberadaan radio sebagai salah satu sarana komunikasi masa yang tidak pernah surut mekipun bermunculan sarana komunikasi masa yang menggunakan teknologi lebih canggih. Radio adalah keseluruhan sistem sistem gelombang suara yang dipancarkan dari suatu stasiun dan kemudian dapat diterima oleh berbagai pesawat baik dirumah, mobil, kantor, kapal dll.

Wacana tentang hubungan antara radio dan politik serta peran dan kontribusinya dalam dinamika perkembangan kehidupan politik di tanah air perlu terus dihidupkan agar ditemukan cara-cara yang efektif untuk mengoptimalkan peran radio dalam proses demokrasi yang sedang bergulir di negeri ini.
Opini publik adalah himpunan pandangan dan sikap yang dimiliki oelh kelompok dan individu yang ada dalam masyarakat. Dalam sejarah perkembangan politik dunia, radio sedah sejak lama menjadi media yang sering diandalkan oleh banyak kekuatan politik untuk meraih dukungan publik.
Media dan politik memiliki hubungan timbal balik yang sngat erat, mdia membutuhkan proses politik yang dinamis sebagai sumber berita dan proses politik membutuhkan media untuk menghidupkan dan memelihara dinamikanya. Sebagai salah satu sarana komunikasi masa, radio dapat memberi manfaat yang besar bagi para politisi. Radio dibutuhkan oleh insan-insan politik untuk mendapatkan dukungan publik , mendapatkan simpati dari berbagai jenis media, termasuk radio adalah aset penting bagi suatu kelompok politik (partai politik).
Peran terpenting media masa termasuk radio dalam dunia peolitik adalah menghidupkan, memelihara dan mengembangkan komunikasi politik, komunikasi politik adalah “aliran darah” yang menghidupkan sistem politik yang menyebabkan bekerjanya semua fungsi dalam sistem politik.
Media dapat melaporkan fakta dan memberikan informasi, mendidik publik, memberikan komentar menyampaikan dan membentuk opini, karena itu memberi sumbangan terhadap debat dan opini publik, lebih jauh lagi, media mengkritik, mengatur dan mengontrol pemerintah. Eksistensi radio dalam proses demokrasi tergantung pada penguasaan, komitmen, dan lepekan para jurnalis radio terhadap nilai-nilai demokrasi dalam mendapatkan, mengelola dan menyampaikan berita. Selain beritanya harus baru, hangat, signifikan dan relevan dengan minat dan kebutuhan publik, berita-berita publik khususnya perlu secara serius mempertimbangkan dampak yang mungkin ditimbulkannya terhadap keberlangsungan demokrasi.